Dimasa lalu dimana daya dukung alam
masih baik, manusia dapat mengkomsumsi air dari alam secara langsung. Sejalan
dengan penurunan daya dukung alam menurun pula ketersediaan air yang dapat
dikomsumsi langsung dari alam. Untuk itu manusia berupaya mengolah air yang
tidak standar kualitasnya menjadi air yang memenuhi standar kualitas yang ada.
Penyediaan air bersih merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya
mendukung kehidupan yang sehat bagi masyarakat, mengingat bahwa beberapa jenis
penyakit dapat ditularkan melalui air yang dikenal sebagai “Water Disease” (Totok
Sutrisno, 1991).
Kebutuhan manusia akan air bersih dirasakan sangat besar nilainya.
Pesatnya perkembangan penduduk dan aktifitas masyarakat menuntut PDAM untuk
selalu meningkatkan pelayanan untuk menunjang kehidupan manusia. Dalam
kehidupan keseharian manusia memerlukan air, sehingga air sangat dominan
peranannya dan merupakan prasarana vital yang tanpa disadari keberadaannya
harus mencukupi baik secara kuantitas maupun kualitas dan harus ada sepanjang
waktu.
Dalam pelayanannya, Perusahaan Daerah Air Minum harus mampu mensuplai
air yang aman (memenuhi kriteria yang ditentukan) kepada konsumen. PDAM
mengambil air baku
dari sumber kemudian mengolah dan menyalurkannya kepada pelanggan, sehingga
apabila air yang didistribusikan adalah air yang telah memenuhi baku mutu maka sangat
kecil kemungkinan timbulnya penyakit.
Cukup banyak PDAM yang belum dapat memberikan pelayanan dengan
pengaliran 24 jam disebabkan oleh banyaknya faktor teknik ataupun lainnya.
Kesempurnaan
dari sistem distribusi digambarkan oleh kondisi tekanan air yang baik diseluruh
daerah pelayanan dalam segala kondisi operasi pengaliran air. Disatu pihak,
tekanan harus cukup dalam melayani pelanggan dan pemadam kebakaran. Di sisi
lainnya, tekanan yang berlebihan akan menjadikan sistem tersebut tinggi
biayanya, karena sangat rentan dengan kebocoran.Untuk memperoleh sistem
distribusi yang baik tentunya dimulai dengan tahapan perencanaan yang matang,
efektif dan ekonomis.
Perencanaan jaringan pipa berawal
dari penentuan daerah pelayanan dan perkiraan batas zone-zone pelayanan yang
ada di daerah pelayanan. Berdasarkan daerah yang dilayani kemudian
diidentifikasi subyek pemakai air dan kebutuhan air per orang. Pemakai air di
rinci disetiap zone kemudian dihitung kebutuhan air setiap zone pelayanan. Dari
tabulasi kebutuhan air disetiap zone akan didapat seluruh kebutuhan air di
daerah pelayanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar