Jumat, 17 April 2015

SISTEM PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH

Sistem pendistribusian air bersih terdiri dari 4 bagian :
  1. Sistem waktu pengaliran
  2. Sistem Pengaliran
  3. Sistem Jaringan Pipa 
  4. Sistem Perpipaan

SISTEM WAKTU PENGALIRAN
1.            Sistem continues
Sistem ini juga disebut sistem berkelanjutan, artinya air akan disuplai dan didistribusikan secara terus menerus selama 24 jam. Sistem ini biasanya akan diterapkan bila pada setiap waktu kuantitas air bersih yang ada dapat memenuhi seluruh kebutuhan konsumen di daerah pelayanan.

Keuntungan sistem ini antara lain  :
o   Konsumen akan mendapatkan air minum setiap saat.

o   Air minum yang diambil dari titik pengambilan di dalam jaringan pipa distribusi selalu dalam keadaan segar.
Kerugian sistem ini antara lain  :
o   Pemakaian air cenderung lebih boros.
o   Bila ada sedikit kebocoran saja maka jumlah air yang terbuang besar.

2.            Sistem intermitten.
Merupakan sistem dimana air minum yang ada akan disuplai dan didistribusikan kepada konsumen hanya selama beberapa jam dalam satu harinya, biasanya 2 sampai 4 jam pada pagi hari dan 2 sampai 4 jam pada sore hari.

            Keuntungan sistem ini antara lain  :
o   Pemakaian air cenderung lebih hemat /sedikit.
o   Bila ada kebocoran maka jumlah air yang terbuang relatif    kecil.

Kerugian sistem ini antara lain  :
o   Bila terjadi kebakaran pada saat sistem ini tidak beroperasi maka tidak tersedia air untuk memadamkannya.
o   Setiap rumah perlu menyediakan tempat penyimpanan air (tandon air) yang cukup agar kebutuhan air dalam satu hari dapat terpenuhi.
o   Dimensi pipa yang dipakai akan lebih besar karena kebutuhan air yang akan disuplai dan didistribusikan dalam sehari hanya ditempuh dalam jangka waktu yang pendek.

               SISTEM PENGALIRAN
Dalam distribusi ada 3 macam sistem pengaliran yaitu :
1.            Sistem pengaliran secara gravitasi.
Sistem ini digunakan bila tinggi elevasi sumber air baku atau pengolahan berada jauh diatas tinggi elevasi daerah pelayanan.
2.            Sistem Pengaliran Dengan Menggunakan Pompa.
Sistem ini digunakan bila tinggi elevasi antara sumber air atau instalasi lebih rendah daripada elevasi daerah layanan. Selain itu juga dipakai untuk menambah tekanan agar air dapat sampai ke daerah layanan yang terjauh.
3.            Sistem Pengaliran Gabungan.
Sistem ini merupakan gabungan kedua sistem di atas.

                SISTEM JARINGAN PIPA

1.            Sistem branch (cabang).
Sistem ini merupakan sisem jaringan perpipaan dimana pengaliran air hanya menuju ke satu arah saja dan terdapat titik akhir yang merupakan ujung pipa. Sistem ini biasanya digunakan pada daerah dengan sifat – sifat sebagai berikut :

1.            Perkembangan kota dengan arah memanjang.
2.            Sarana jaringan jalan tidak saling berhubungan.
3.            Keadaan topografi dengan kemiringan medan yang menuju satu arah.

Keuntungan sistem ini adalah  :

1.      Sederhana dalam perhitungan dimensi pipa yang dipakai
2.      Pemasangan pipa lebih mudah
3.      Penggunaan pipa lebih sedikit, karena pipa distribusinya hanya dipasang pada daerah yang paling padat penduduknya.
4.      Tekanan air bersih relatif lebih tinggi. 

Kelemahan  :

1.      Kemungkinan terjadi penimbunan kotoran dan pengendapan di ujung pipa tidak dapat dihindari. Sehingga diperlukan pembersihan intensif untuk mencegah timbulnya bau.
2.      Bila terjadi kerusakan atau kebakaran pada suatu bagian  sistem maka akan mengganggu distribusi untuk bagian yang lain.
3.      Kemungkinan tekanan air yang diperlukan tidak cukup jika ada sambungan baru.
4.      Keseimbangan pengaliran air dalam pipa kurang terjamin. 

2.            Sistem loop (melingkar, tertutup)

Pada sistem ini jaringan pipa induk saling berhubungan satu dengan yang lain membentuk lingkaran – lingkaran, sehingga pada pipa induk tidak ada titik mati. Sistem ini diterapkan pada :

1.            Daerah dengan jaringan jalan yang saling berhubungan.
2.            Daerah yang perkembangan cenderung ke segala arah.
3.            Keadaan topografi yang relatif datar.

Keuntungan  :
1.      Kemungkinan terjadinya penimbunan kotoran dan pengendapan dapat dihindari (tidak ada dead end).
2.      Keseimbangan pengaliran air mudah tercapai, distribusi merata.
3.      Jika ada kerusakan pada suatu bagian sistem, maka distribusi air untuk bagian lain tidak terganggu karena disuplai dari bagian lain.

Kelemahan  :
1.      Sistem perpipaan rumit dan kompleks.
2.      Perlengkapan pipa yang digunakan sangat banyak jumlah dan macamnya.
3.      Tekanan air relatif rendah dan fluktuatif.
4.   Rumit dalam perhitungan

 3.  Sistem Gabungan
Merupakan gabungan dari sistem loop dan sistem cabang

                SISTEM PERPIPAAN
1.            Pipa Feeder / Pipa hantar terdiri dari:
Ø   Pipa primer
Pipa primer adalah pipa yang berfungsi membawa air minum dari instalasi pengolahan air atau resevoir distribusi ke suatu zona atau daerah layanan. Pipa primer ini memiliki diameter yang relatif besar, umumnya berdiameter sama atau lebih besar dari 150 mm. Pengambilan air (tapping) dari jaringan pipa primer ini tidak diperbolehkan karena akan mengurangi tekanan.
Ø   Pipa sekunder.
Pipa sekunder adalah pipa yang disambungkan dan tergantung pada pipa primer, serta mempunyai diameter yang sama atau kurang dari diameter pipa primer.
2.            Pipa Pelayanan terdiri dari:
Ø   Pipa tersier.
Pipa tersier dapat disambungkan langsung pada pipa sekunder atau          primer.    Fungsi pipa ini adalah untuk melayani pipa retrikulasi atau pipa servis, karena pemasangan pipa servis langsung pada pipa primer sangat tidak menguntungkan karena dapat menyebabkan terganggunya pengaliran air dalam pipa.
Ø   Pipa retrikulasi.
Pipa ini umumnya memiliki diameter 20 mm – 150 mm, dan berfungsi mendistribusikan air dari jaringan utama ke konsumen. Tapping untuk sambungan rumah sebaiknya dilakukan pada pipa ini.
Ø   Pipa servis.
Pipa servis merupakan pipa yang dihubungkan langsung ke konsumen dan dapat disambungkan langsung pada pipa retrikulasi atau pipa tersier.