Perencanaan jaringan pipa berawal
dari penentuan daerah pelayanan dan perkiraan batas zone-zone pelayanan yang
ada di daerah pelayanan. Berdasarkan daerah yang dilayani kemudian
diidentifikasi subyek pemakai air dan kebutuhan air per orang. Pemakai air di
rinci disetiap zone kemudian dihitung kebutuhan air setiap zone pelayanan. Dari
tabulasi kebutuhan air disetiap zone akan didapat seluruh kebutuhan air di
daerah pelayanan.
Kegiatan perencanaan untuk sistem
distribusi air minum ada dua kategori, yaitu :
- Perencanaan pada daerah yang belum ada sistem distribusi perpipaan sama sekali atau biasa disebut sebagai Green Area.
- Perencanaan pada daerah yang sudah ada sistem distribusi sebelumnya dan sifat perencanaan adalah mengembangkan sistem yang sudah ada.
Secara garis besar tahapan
perencanaan jaringan perpipaan air minum dibagi menjadi beberapa tahapan
pendekatan sebagai berikut :
· Pengumpulan jaringan yang ada
berdasarkan data sekunder dan data primer atau survey.
· Analisa jaringan yang ada.
· Perencanaan teknis
Dari hasil analisa
dapat diketahui pelayanan yang ada dan sasaran pelayanan. Dapat dihitung pula
jumlah penduduk yang perlu dilayani pada akhir tahun perencanaan dan
pertambahan penduduk sampai tahun perencanaan. Dengan demikian lebih lanjut
dapat direncanakan :
·
Rencana
jumlah sambungan
·
Rencana
kapasitas pelayanan
·
Penambahan
jaringan pipa
·
Penambahan
volume reservoir
Tentunya perencanaan ini dilakukan
tanpa mengesampingkan kendala-kendala serta pada kondisi yang ada, antara lain
yang terpenting adalah tingkat kehilangan air dan kapasitas hidrolis pipa yang
ada sebelum pengembangan.
Dalam perencanaan
pengembangan jaringan pipa menganalisa kondisi jaringan yang sudah ada sangat
penting. Analisa dapat dilakukan secara simulasi ataupun analisa data
pengukuran debit dan tekanan di lapangan pada jaringan yang sudah ada.